watch sexy videos at nza-vids!
Mj
Kematian sang King of Pop, Michael Jackson memang sangat mengejutkan. Meski sudah bukan rahasia lagi bahwa kematian merupakan rahasia dari yang kuasa. Berita kematian Michael Jackson yangdisebabkan oleh serangan jantung ini pun menjadi banyak dibicarakan.
Penyebab kematian bintang pop legendaris ini dilaporkan karena cardiac arrest (jantung mendadak berhenti berdenyut). Dilaporkan oleh berbagai media, pihak Michael Jackson sempat menelepon 911 karena tiba-tiba Jackson tak bisa bernapas. Pertolongannapas buatan (cardiopulmonary resuscitation/CPR) pun telah dilakukan dan dia sempat dilarikan ke UCLA Medical Center. Namun sayang, nyawanya tak sempat tertolong.
Menurut Douglas Zipes, MD, mantan Presiden The AmericanCollege of Cardiology, cardiac arrest tidak sama dengan serangan jantung, tetapi cardiac arrest juga bisa terjadi karena serangan jantung. Padakasus cardiac arrest, jantung berhenti menjalankan tugasnya.
90 persen kasus cardiac arrest terjadi akibat penyumbatan pada sekurang-kurangnya dua cabang arteri koroner, hasil itu berdasarkan data American Heart Association. “Cardiac arrest adalah gangguan pada ritme jantung saat bilik jantung, yakni ventricles, berdenyut terlalu cepat dan tidak teratur, yakni 4-600 kali per menit,” terang Zipes.
Penyebabnya adalah kekacuan arus listrik jantung. Akibatnya, dinding bilik jantung hanya bergetar dan tidak mampu memompa darah sehingga terjadi kegagalan organ-organ vital. Kekacauan arus listrik pada jantung, menurut Zipes, disebut juga dengan ventricular fibrillation.
CPR atau teknik pemulihan denyut jantung dan pernapasan merupakan tindakan pertama untuk memulihkan irama dan frekuensi normal bilik jantung. Bila belum menguasai CPR, pertolongan pertama pada cardiac arrest adalah menekan tulang dada sedalam lima sentimeter (pada orang dewasa) sebanyak seratus kali per menit. Namun, jantung harus segera mendapat alat kejut listrik yang disebut dengan defibrillator yang biasanya hanya ada di rumah sakit.
Menurut Zipes, 30-50 persen pasien cardiac arrest tidak mengalami gejala gangguan jantung. “Anda bisa saja tak pernah merasa sakit di bagian dada, sulit bernapas, atau napas pendek-pendek. Intinya, tak ada tanda-tanda bahaya yang dialami,” ujarnya seperti dikutip situs WebMD.
Mereka yang diketahui memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung atau ada anggota keluarga yang pernah meninggal mendadak perlu mewaspadai terjadinya cardiac arrest. Pencegahan lain yang bisa dilakukan adalah dengan menjalankan gaya hidup sehat dan rutin berolahraga.